Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Memiliki Daya yang Kuat dan Dapat Bertahan Sangat Lama 



Memiliki Daya yang Kuat dan Dapat Bertahan Sangat Lama 

0Tiba-tiba Gu Xiaoran teringat dengan pesan teks yang sebelumnya dia kirim ke Gu Tianlei. Dia mengatakan bahwa dirinya akan membeli cemilan tengah malam untuknya, tetapi dia sekarang tidak bisa pulang. Gu Xiaoran pun takut Tianlei akan merasa khawatir jika melihat dirinya belum pulang.     
0

Akhirnya Gu Xiaoran pun berniat untuk mengirim pesan teks kepada Gu Tianlei lagi dan mengatakan bahwa dirinya tidak bisa pulang untuk sementara waktu. Meskipun Gu Tianlei akan marah, tetapi setidaknya tidak membuatnya merasa khawatir.     

Gu Xiaoran mengulurkan tangannya untuk menyentuh selimut yang membungkus tubuhnya. Tiba-tiba dia teringat bahwa ponselnya tertinggal di helikopter, seketika dia pun mengurungkan niatnya mengirim pesan kepada Gu Tianlei.     

Ketika melihat Mo Qing kembali dengan membawa ayam pegar yang bersih, Gu Xiaoran baru sadar bahwa Mo Qing pergi membersihkan dan memotong ayam tersebut.     

Meskipun Pulau Nanwan adalah sebuah pulau yang dikelilingi laut, tetapi tempat tersebut tidak kekurangan air tawar dan tidak jauh dari tempat mereka berada, terdapat sebuah sumber mata air.     

Gu Xiaoran melihat ke arah sumber mata air itu. Ketika melihat Mo Qing berjongkok di atas tanah sedang membuat api untuk memanggang ayam, Gu Xiaoran merasa seolah-olah ada kehangatan yang mengalir dalam hatinya.     

Gu Xiaoran tidak dapat melihat adegan pemotongan ayam ataupun bebek. Jadi Mo Qing sengaja tidak membunuh ayam pegar tersebut di dekat air yang ada di puncak gunung, melainkan pergi ke tempat yang tidak bisa dilihat oleh Gu Xiaoran.     

Saat Mo Qing bersikap jahat, dia benar-benar tampak seperti seorang bajingan. Dan sebaliknya, ketika dia baik dengan Gu Xiaoran, dia benar-benar bertindak sangat baik.     

Dalam perjalanan ke Vila Mo hari ini, Gu Xiaoran disiksa oleh Mo Qing hingga dia merasa sangat lelah. Setelah tiba di Vila Mo Gu Xiaoran bahkan tidak meminum seteguk air pun. Dia sudah lapar hingga badannya terasa lemas dan tidak bertenaga.     

Gu Xiaoran bangkit kemudian dia duduk di samping Mo Qing. Ketika melihat ayam bakar yang warnanya sudah menjadi kuning kecoklatan di atas api yang membara itu, tanpa sadar Gu Xiaoran menelan ludah untuk menahan rasa laparnya.     

"Apakah sudah matang?"     

Mo Qing melirik Gu Xiaoran. Ketika Gu Xiaoran menatap Mo Qing, tatapannya seolah-olah terlihat jijik, seolah dia bertemu dengan makhluk halus, namun ketika dia melihat ayam bakar tersebut seketika matanya langsung tampak berbinar.     

Di mata Gu Xiaoran, Mo Qing tidak semenarik dua ekor ayam pegar yang di panggang.     

Begitu memikirkan hal ini, Mo Qing merasa kesal, hingga rasanya dia ingin memberi makan dua ekor ayam bakar tersebut kepada anjing daripada memberikannya kepada Gu Xiaoran.     

Saat melihat Mo Qing mengabaikan dirinya, Gu Xiaoran tahu bahwa ayam tersebut belum matang, sehingga dia pun kembali duduk dalam diam untuk menunggu.     

Sambil melihat Mo Qing membakar ayam pegar dengan lincah, Gu Xiaoran bertanya, "Kamu adalah Tuan dari keluarga Mo, kenapa kamu bisa melakukan ini?"     

"Aku meninggalkan rumah pada usia tiga tahun. Jadi sejak kecil aku tidak tumbuh besar di rumah." Mo Qing tersenyum pahit. Kehidupan masa kecilnya bahkan lebih sulit daripada anak dari keluarga miskin.     

Saat berusia tiga tahun, Mo Qing sudah berada di kamp pelatihan demi melatih kemampuannya untuk bertahan hidup. Ketika berusia delapan tahun, mereka dibiarkan dan dibuangkan ke dalam hutan pegunungan tua. Demi bertahan hidup, selama dapat memasukkan makanan ke dalam mulut, apapun akan mereka makan untuk mengisi perut yang kosong.     

Saat Mo Qing keluar dari hutan tersebut dan kembali ke kamp pelatihan, dia langsung menjadi anggota resmi organisasi. Dan saat itulah, mereka membawa Qiqi ke sisinya.     

Mo Qing merobek ayam yang dibakar hingga kuning kecoklatan dan memberikannya kepada Gu Xiaoran, "Kamu tidak marah lagi?"     

"Tidak marah lagi." Gu Xiaoran meniup ayam pegar tersebut lalu menggigitnya dengan gigitan yang cukup besar. Mulutnya penuh dengan minyak. Ayam tersebut sangat harum sampai Gu Xiaoran tanpa sengaja menggigit lidahnya sendiri. Si bajingan ini ternyata masih memiliki kelebihan yang lain, setidaknya ayam yang bakar buatannya rasanya sangat enak.     

"Gu Xiaoran, apakah kamu sekarang sedang menyanjungku karena telah mengambil keuntungan dariku?"     

Gu Xiaoran mengerucutkan bibirnya, kemudian dia pun berkata, "Kamu sangat kaya dan sangat tampan serta memiliki daya yang kuat dan bertahan sangat lama, jadi mana mungkin kamu tidak menemukan wanita tercantik? Lantas kenapa kamu selalu menggangguku?" Baik itu ketampanannya, postur tubuh bahkan auranya, semua yang ada dalam diri Mo Qing terlihat keren.     

"Akhirnya kamu mengakui bahwa kamu merasa sangat puas ketika melakukan hubungan intim denganku?"     

Gu Xiaoran seketika langsung tersentak saat mendengar Mo Qing berkata seperti itu kepadanya.     

Dasar sialan! Umpat Gu Xiaoran dalam hati.     

Kalimat yang sebagus itu malah diartikan seperti itu oleh Mo Qing!     

"Tampan, memiliki daya yang kuat dan sangat tahan lama." Mo Qing berkata sambil mengangkat dagu Gu Xiaoran. Ekspresi wajahnya yang terlihat serius itu membuat orang lain terpesona saat melihatnya.     

Gu Xiaoran tahu bahwa dirinya telah salah mengucapkan kata-katanya. Dan pada akhirnya dia hanya bisa mengedipkan matanya dan tidak menjawab.     

Mo Qing pun tidak lagi mengejeknya, setelah menatapnya sebentar, akhirnya Mo Qing melepaskannya.     

Setelah selesai makan, saat ini langit sudah gelap, bintang-bintang tampak padat di atas langit.     

Gu Xiaoran memeluk lututnya dan menatap langit yang penuh dengan bintang-bintang. Seperti yang dikatakan Mo Qing, langit di tempat ini begitu indah dengan taburan bintang-bintang di langit yang terlihat seperti berlian.     

Gu Xiaoran merasa aneh, saat ini Mo Qing tidak mendekatinya seperti biasanya. Mo Qing justru memeluk lengannya sendiri dan bersandar di sebuah batang pohon. Ketenangan Mo Qing ketika menatap langit tersebut membuat Gu Xiaoran merasa sedikit kecewa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.